PASURUAN, (Pena realitas) - Mahasiswa KKN Kelurahan Gentong memulai salah satu program kerja yaitu Edukasi penggunaan QRIS melalui pembagian brosur ke warga. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat, khususnya dalam hal pembayaran nontunai yang lebih praktis dan aman, 16 Agustus 2025.
Dengan semangat kebersamaan, kami turun langsung ke lingkungan warga, berdialog santai, dan membagikan informasi yang mudah dipahami seputar QRIS. Antusiasme warga membuat kegiatan ini jadi pengalaman yang berkesan bagi kami.
UMKM di Desa Gentong memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian masyarakat. Usaha kuliner, kerajinan, maupun perniagaan tradisional menjadi sumber penghasilan utama warga. Namun, sebagian besar transaksi masih mengandalkan uang tunai, yang kerap menimbulkan kendala seperti sulitnya menyediakan uang kembalian, keterbatasan jangkauan konsumen, hingga keamanan penyimpanan uang tunai.
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) hadir sebagai solusi untuk mempermudah transaksi digital. Dengan satu kode QR, pedagang bisa menerima berbagai metode pembayaran dari bank maupun dompet digital. Melalui KKN, mahasiswa ingin membantu UMKM Gentong beradaptasi dengan teknologi ini, sekaligus meningkatkan literasi digital masyarakat.
Brosur dipilih sebagai media utama edukasi karena sifatnya yang praktis, mudah dibawa pulang, dan dapat dibaca berulang kali. Desain brosur yang dibuat mahasiswa dilengkapi dengan:
1. Pengenalan QRIS
>Definisi QRIS secara singkat.
>Fungsi utama dalam mempermudah transaksi.
>Kelebihan QRIS dibandingkan pembayaran tunai.
2. Manfaat QRIS bagi UMKM
>Praktis dan serba guna, cukup satu QR code untuk semua aplikasi pembayaran (OVO, Gopay, DANA, dll).
>Cepat dan Efisien, Transaksi hanya hitungan detik, tanpa perlu uang kembalian.
>Aman dan Transparan, Uang langsung masuk ke rekening lebih aman, dan memudahkan pencacatan.
>Naikkan Omset, Pembeli lebih banyak karena menerima berbagai jenis pembayaran digital.
>Buka Peluang Lebih Luas, Usaha lebih dipercaya dan terlihat modern, siap masuk ke ekosistem digital.
3. Tantangan Yang Perlu Diantisipasi
>Keterbatasan Akses Internet, beberapa lokasi terkendala koneksi yang stabil.
>Adaptasi Penggunaan Digital, pelaku usaha perlu belajar terbiasa menggunakan aplikasi keuangan digital.
>Biaya Merchant Discount Rate (MDR), Ada potongan kecil dari transaksi (maksimal 0,7%), namun sebanding dengan kemudahan dan keamanan yang didapat.
4. Tahapan Pendaftaran
>Membawa KTP
>Membawa NPWP (Jika perlu)
>Data Usaha ke Bank / >Penyedia QRIS terdekat.
Dengan brosur ini, informasi menjadi lebih mudah dipahami, terutama bagi pelaku UMKM yang belum terbiasa menggunakan smartphone untuk bertransaksi. Mahasiswa KKN Uniwara Gentong melakukan penyebaran brosur secara langsung ke beberapa titik, seperti Warung dan toko kelontong, yang menjadi pusat belanja harian warga, Dan Sentra UMKM rumahan, seperti usaha makanan ringan dan kerajinan. Sambil membagikan brosur, mahasiswa juga memberikan penjelasan lisan dan melakukan tanya jawab interaktif. Hal ini bertujuan agar warga yang kurang familiar dengan teknologi bisa langsung bertanya jika ada hal yang belum dipahami.
Respon warga terhadap kegiatan ini cukup antusias. Banyak pedagang yang mengaku baru mengetahui bahwa QRIS dapat digunakan oleh semua jenis usaha, bahkan warung kecil sekalipun. “Kalau hanya dengar penjelasan, kadang cepat lupa. Tapi kalau ada brosur bisa dibaca lagi di rumah. Jadi lebih paham dan percaya diri untuk mencoba,” ujar salah satu pedagang toko.
"Saya belum pernah pakai, tapi anak saya sering. Mungkin nanti saya coba, asal ada yang bantu." Dan ini juga salah satu respon dari warga terkait brosur qris. Mahasiswa juga mendapat sambutan hangat dari warga, karena pendekatan yang dilakukan terasa sederhana, membumi, dan sesuai kebutuhan sehari-hari masyarakat. Dampak Positif Kegiatan Program edukasi QRIS melalui brosur ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat Desa Gentong, di antaranya: Meningkatkan literasi digital warga khususnya dalam hal keuangan, Mendorong UMKM lebih modern karena siap menerima pembayaran digital, Memperluas akses konsumen terutama pembeli yang lebih suka non-tunai, Meningkatkan kepercayaan diri pedagang karena merasa mampu mengikuti perkembangan zaman.
Peran Mahasiswa dalam Pendampingan Tidak berhenti di penyebaran brosur, mahasiswa juga memberikan **pendampingan langsung** bagi UMKM yang tertarik menggunakan QRIS. Beberapa langkah yang dilakukan:
* Membantu proses pendaftaran QRIS melalui aplikasi bank/penyedia resmi.
* Menjelaskan cara mengunduh dan menggunakan aplikasi mobile banking atau e-wallet.
* Mendampingi pelaku usaha saat melakukan simulasi transaksi.
* Membantu mencetak dan menempelkan kode QR di kios atau warung.
Pendampingan ini membuat warga merasa lebih percaya diri untuk memulai. Dengan cara ini, brosur bukan hanya menjadi media informasi, tetapi juga penguat aksi nyata digitalisasi.
Kegiatan bertema “Sebar Informasi, Tingkatkan Literasi: Mahasiswa KKN Uniwara Gentong Edukasi Warga Lewat Brosur QRIS” menunjukkan bahwa edukasi tidak selalu harus rumit. Media sederhana seperti brosur dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang digitalisasi. Dengan semangat gotong royong dan keinginan untuk maju, warga Gentong kini semakin percaya diri menyongsong masa depan ekonomi digital.
Mahasiswa KKN berharap edukasi QRIS ini tidak berhenti hanya pada tahap penyebaran brosur. Ke depannya, pelaku UMKM Gentong dapat benar-benar mengimplementasikan QRIS dalam keseharian, serta menularkannya kepada pelaku usaha lain di desa. Dengan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, Desa Gentong diharapkan bisa menjadi contoh desa yang siap menghadapi era digital. QRIS bukan hanya alat pembayaran, tetapi juga simbol perubahan menuju ekonomi yang lebih inklusif, modern, dan berdaya saing.
(Penulis: Rizqi Sofi Nur Fitriyah, M.Si., Syafira Robiatul Adawiyah, Dewi Sulistiowati, Nur Chalimah, Abdul Basit)
0 Komentar