Bogor, (Pena realitas) - Melalui sosialisasi di Aula Desa Cijujung, pelaku UMKM, ibu PKK, kepala kadus dan kader desa dibekali keterampilan perencanaan, pengelolaan keuangan, pemanfaatan media sosial, serta inovasi hriket ampas singkong ramah lingkungan untuk mendorong daya saing usaha.
Semangat membangan UMKM yang tangguh dan berdaya saing tinggi, semakin bergema di Aula Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor 2025. Mahasiswa Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonom dan Bisnis Universitas Djuanda (Unida) menghadirkan kegiatan Sosialisasi Membangun UMKM Tangguh yang memadukan strategi bisnis modern dengan inovasi ramah lingkungan, Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan strategis kepada pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya melalui perencanaan yang matang, pengelolaan keuangan yang tepat, dan pemanfaatan teknologi digital yang efektif.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu:
1. Muhammad Fajar Fadillah, C.PS
Dalam materi "Transformasi UMKM: Pemanfaatan Teknologi Digital dan Branding untuk Daya Saing Berkelanjutan", Fajar mengajak peserta memahami pentingnya konsistensi membangun citra bisnis di media sosial.
Pada sesi tanya jawab, muncul beragam pertanyaan:
Ibu Esih IPSM mengangkat isu lingkungan:
"Masalah sampah di desa belum juga ada titik temu. Tidak ada penampungan, dan saya ingin mencari cara untuk mengolah atau mendaur ulang sampah ini," ujarnya.
Fajar menjawab:
"Isu sampah ini justru bisa menjadi peluang bisnis. Kalau UMKM bisa mengolah limbah menjadi produk yang punya nilai jual seperti kerajinan, pupuk, atau briket kitu hisa menyelesaikan masalah dan sekaligus membuka usaha baru."
Ibu Yuni bertanya tentang strategi media sosial:
"Apakah ada aturan tertentu berapa kali harus posting? Kalau tidak posting, apakah akan ada pelanggaran?"
Fajar menjelaskan:
"Tidak ada pelanggaran formal, tapi algoritma media sosial akan menurunkan jangkauan jika kita jarang posting. Untuk akun baru, usahakan minimal tiga postingan sehari dengan deskripsi jelas, hashtag relevan, gimmick menarik, dan bucksound yang sesuai tren. Konsistensi ini yang akan membuat akun cepat berkembang."
2. Maria Magdalena Melani. SE., MM
Menyampaikan materi "Sosialisasi Laporan Keuangan UMKM Desa Cijujung", beliau mengajak pelaku UMKM untuk disiplin dalam pencatatan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis yang tepat.
Selain dua materi utama, acara juga menghadirkan sesi sosialisasi inovasi briket aromaterapi berbahan dasar ampas singkong (onggok) yang disampaikan oleh saudari Cucu Ratnasih dan Ayu Amalia Putri. Briket ini dirancang sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan memiliki aroma. Dalam sesi tanya jawah, peserta menanyakan keamanan briket untuk membakar makanan, aroma yang dihasilkan briket ini sangat halus dan tidak mengganggu, hingga potensi pemasaran. Tim inovator menjelaskan bahwa briket ini tidak menimbulkan bau menyengat, tidak mengubah rasa makanan, asapnya minimal di dalam ruangan karena, terbuat dari bahan yang alami, serta dapat dipasarkan mulai dari warga Desa Cijujung
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama seluruh peserta dan narasumber, yang menjadi simbol komitmen bersama antara mahasiswa PKM FEB Unida dan masyarakat Desa Cijujung untuk membangun UMKM yang lebih tangguh, inovatif, dan siap bersaing di era digital.
Penulis: Dapa Delistiana Putri
Editor: Khusnun Najwa
0 Komentar