LOMBOK TIMUR (Pena realitas) – Hidup di bawah bayang-bayang kemegahan Gunung Rinjani berarti hidup dengan kesadaran penuh akan potensi bencana alam. Menjawab tantangan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gunung Rinjani (UGR) menggagas program Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Mengkuru, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.
Program yang puncaknya diselenggarakan pada Jumat (30/07/2025) ini tidak hanya berhenti pada sosialisasi, tetapi mengombinasikan teori dan praktik kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat. Tujuannya jelas: membangun kemandirian dan ketangguhan warga saat menghadapi ancaman nyata seperti gempa bumi dan tanah longsor.
Kegiatan yang dipusatkan di balai desa ini melibatkan puluhan warga dari berbagai dusun, termasuk tokoh masyarakat, pemuda karang taruna, dan ibu-ibu PKK. Para mahasiswa KKN UGR, dengan didampingi oleh fasilitator dari BPBD setempat, menyajikan materi yang mudah dipahami mengenai langkah-langkah penting sebelum, saat, dan sesudah bencana terjadi.
"Kami tidak ingin warga panik dan tidak tahu harus berbuat apa saat terjadi bencana," ungkap koordinator KKN Desa Mengkuru. "Program Destana ini fokusnya adalah pemberdayaan. Warga adalah garda terdepan penyelamatan. Mereka harus tahu cara melindungi diri sendiri, keluarga, dan tetangganya."
Setelah sesi materi di dalam ruangan, suasana menjadi lebih dinamis saat para peserta diajak keluar untuk mengikuti simulasi. Dengan skenario gempa bumi, para mahasiswa memandu warga untuk mempraktikkan teknik evakuasi mandiri, cara berlindung yang benar, hingga penentuan titik kumpul aman yang telah dipetakan sebelumnya. Beberapa pemuda bahkan dilatih dasar-dasar pertolongan pertama pada korban luka.
Kepala Desa Mengkuru menyambut baik inisiatif para mahasiswa. Menurutnya, program ini sangat relevan dan menjawab kebutuhan mendesak warganya.
"Ilmu seperti ini sangat mahal harganya. Kehadiran adik-adik mahasiswa KKN UGR yang membawa program Destana ini benar-benar membuka mata kami," tuturnya. "Sekarang kami lebih paham jalur evakuasi dan apa yang harus dilakukan pertama kali. Ini adalah bekal yang sangat penting bagi desa kami yang berada di zona rawan."
Melalui kombinasi sosialisasi dan simulasi, mahasiswa KKN UGR telah berhasil menanamkan fondasi kesiapsiagaan yang lebih kuat di hati masyarakat Desa Mengkuru. Program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan menjadikan Desa Mengkuru sebagai contoh bagi desa-desa lain dalam membangun komunitas yang tangguh dan siap menghadapi bencana.
Penulis : mahasiswa KKN UGR
0 Komentar