PASURUAN (Pena realitas) – Ancaman banjir yang bercampur dengan kotoran ternak menjadi keprihatinan serius di Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok. Menjawab tantangan tersebut, Mahasiswa Program Mahasiswa Mengabdi (PMM) Kelompok 3 dari UNU STAI Salahudin Pasuruan, menggandeng Pimpinan Ranting (PR) IPNU dan IPPNU setempat untuk menggelar aksi bersih-bersih jalan dan selokan pada Senin, (18/8/2025).
Kegiatan gotong royong ini difokuskan di sepanjang jalan utama desa hingga area depan balai desa, di mana tumpukan sampah rumah tangga seringkali menyumbat aliran air. Masalah ini menjadi krusial karena selokan di Desa Balunganyar juga berfungsi sebagai saluran pembuangan kotoran dari peternakan sapi dan kambing milik warga.
Rohmania, selaku penanggung jawab program kerja mahasiswa, menjelaskan urgensi dari kegiatan ini.
Kegiatan gotong royong ini difokuskan di sepanjang jalan utama desa hingga area depan balai desa, di mana tumpukan sampah rumah tangga seringkali menyumbat aliran air. Masalah ini menjadi krusial karena selokan di Desa Balunganyar juga berfungsi sebagai saluran pembuangan kotoran dari peternakan sapi dan kambing milik warga.
Rohmania, selaku penanggung jawab program kerja mahasiswa, menjelaskan urgensi dari kegiatan ini.
“Tujuan utama kami adalah agar sampah tidak menumpuk dan menyumbat selokan. Jika aliran air tersumbat, saat hujan deras bisa terjadi banjir yang bercampur dengan kotoran hewan, yang tentunya menimbulkan bau tak sedap dan risiko penyakit,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan, para mahasiswa dan anggota IPNU-IPPNU bahu-membahu mengangkat sampah plastik dan limbah rumah tangga lainnya dari dalam selokan. Rohmania menambahkan, aksi ini memang difokuskan pada pengambilan sampah, bukan kotoran hewannya.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya semakin meningkat,” imbuhnya.
Doc.saatkegiatanberlangsung
Menariknya,
di tengah keterbatasan alat, para mahasiswa menunjukkan kreativitasnya.
Mereka memanfaatkan sorokan sapu yang dimodifikasi dari kipas angin
bekas. Alat inovatif ini terbukti efektif untuk menjangkau dan menarik
sampah yang tersangkut di tempat-tempat yang sulit dijangkau tangan.
Salah seorang peserta dari IPNU mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki makna lebih dari sekadar bersih-bersih.
Salah seorang peserta dari IPNU mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki makna lebih dari sekadar bersih-bersih.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai generasi muda terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Aksi sederhana seperti ini kami harap dapat menginspirasi warga lain untuk lebih peduli,” tuturnya.
Kolaborasi
antara mahasiswa PMM dan organisasi pemuda lokal ini menjadi contoh
nyata bagaimana kepedulian dapat diwujudkan dalam aksi konkret, membawa
perubahan positif bagi kebersihan dan kesehatan lingkungan Desa
Balunganyar.
Penulis: Aisyatul Widad dan Nisaul Kamelia
Editor : Anay
0 Komentar