Pasuruan (Pena Realitas) – Aroma wangi serai dan lavender menguar di Balai Kelurahan Randusari pada Jumat malam (15/8/2025), mengubah suasana rapat yang biasa menjadi sebuah lokakarya kreatif. Di sana, limbah minyak jelantah yang seringkali berakhir di saluran pembuangan, kini bertransformasi menjadi lilin aromaterapi yang cantik dan bernilai ekonomi.
Inovasi ini merupakan buah kolaborasi antara Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara) Pasuruan dengan warga setempat. Sebanyak 27 peserta, yang terdiri dari perwakilan RW dan Kader Lingkungan, tampak antusias mengikuti pelatihan kewirausahaan yang dimulai sejak pukul 18.30 WIB.
Suasana menjadi lebih hidup saat para peserta mulai berkreasi. Tangan-tangan mereka dengan telaten menuangkan adonan lilin panas ke dalam wadah gerabah mungil dan menghiasnya dengan cat warna-warni. Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan cara produksi, tetapi juga bagaimana menciptakan produk yang memiliki nilai estetika tinggi.
Ketua Tim KKN Uniwara, Novia Salsabil Ayuni, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan dampak ganda.
“Pertama, ini adalah solusi konkret untuk masalah lingkungan, mengurangi pencemaran akibat limbah minyak jelantah. Kedua, ini membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga dengan modal yang sangat terjangkau,” tegas Novia. Menurutnya, bahan baku utama yang notabene adalah limbah, dapat diubah menjadi produk bernilai jual tinggi.
Sebagai panggung pertama untuk memamerkan produk inovatif ini, hasil karya peserta akan ditampilkan dalam Bazar UMKM pada perayaan Festival HUT RI ke-80 tingkat kelurahan pada akhir Agustus mendatang.
Harapannya jelas, pelatihan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan menjadi pemantik semangat kewirausahaan yang berkelanjutan bagi warga Randusari. Dari limbah dapur, sebuah peluang bisnis yang wangi dan menguntungkan kini mulai bersinar.
Editor : Anay
0 Komentar