Pasuruan, (Pena realitas) - Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin (STAIS) Pasuruan yang tergabung dalam Kelompok 18 Program Mahasiswa Mengabdi (PMM) Pondok Pesantren Al-Ikhlas menggelar Seminar Kolaborasi Riset dan Pengabdian di SMK Al-Ikhlas Ketapan Pekoren, (29/7/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Sosialisasi Literasi Digital: Cerdas, Bijak, dan Aman di Era Digital bagi Santri Pondok Pesantren”, yang bertujuan menanamkan kesadaran dan pemahaman literasi digital sejak dini kepada para siswa dan santri.
Seminar berlangsung di ruang kelas SMK Al-Ikhlas dan diikuti oleh siswa-siswi dari SMK dan SMP Excellent Al-Ikhlas. Para guru pun turut hadir dan aktif terlibat dalam sesi tanya jawab serta diskusi. Acara dibuka oleh Kepala SMK, Ibu Andina Dewi Rizkia, S.Pd., yang menekankan pentingnya membekali generasi muda dengan pengetahuan dan etika digital. "Santri hari ini harus bisa menghadapi tantangan digital, namun tetap membawa karakter dan akhlak yang kuat,” ujarnya dalam sambutan pembuka.
Empat narasumber dihadirkan dalam seminar ini, yaitu dosen dari UNU Pasuruan dan Universitas Merdeka (UNMER) Pasuruan. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Vita Febriyani, S.Si., M.Si., selaku Ketua LPPM UNMER Pasuruan, yang menjelaskan tentang dasar-dasar literasi digital, etika bermedia sosial, serta tantangan di ruang digital.
“Literasi digital bukan hanya soal bisa menggunakan teknologi, tapi juga soal tanggung jawab dan etika saat berselancar di internet,” ujarnya.
Dilanjutkan oleh Mayang Sari, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Literasi Digital di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNU Pasuruan, yang membahas pentingnya menjaga privasi dan keamanan data digital. Ia memberikan berbagai tips praktis untuk menggunakan media sosial secara bijak dan aman. "Kita harus cermat dalam membagikan informasi dan menjaga data pribadi agar tidak disalahgunakan,” ujarnya di hadapan para peserta.
Narasumber ketiga, Isnawati Lujeng Lestari, S.Pd., M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah Literasi Digital di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNU Pasuruan, mengangkat tema kreativitas dan kolaborasi digital. Ia mengajak para santri untuk menjadi kreator konten yang positif dan produktif, tidak hanya sebagai konsumen media.
“Kolaborasi di dunia digital bisa menjadi sarana untuk berkembang dan memberi manfaat lebih luas,” ujarnya.
Sesi terakhir disampaikan oleh Rudi Hariyanto, S.Kom., M.T., selaku dosen Teknik Informatika UNMER Pasuruan, yang memaparkan bahaya hoaks dan pentingnya verifikasi informasi di era digital. Ia memperkenalkan berbagai teknik sederhana untuk memeriksa kebenaran informasi.
“Jangan asal sebar, jangan asal percaya. Kritis terhadap informasi adalah kunci agar tidak terjebak dalam hoaks,” ujarnya tegas.
Sepanjang acara, suasana seminar berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Banyak peserta mengajukan pertanyaan, berdiskusi, serta berbagi pengalaman tentang penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang disampaikan pun dinilai relevan dan mudah dipahami oleh para siswa dan santri.
Menurut para mahasiswa pelaksana, kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi mereka kepada masyarakat, khususnya dalam membentuk generasi muda yang melek digital dan berakhlak.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, para santri dan siswa bisa menjadi generasi yang tidak hanya melek teknologi, tapi juga cerdas, bijak, dan aman dalam menggunakannya,” ujar salah satu anggota Kelompok 18 PMM.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan mereka sehari-hari dan menjadi agen perubahan positif di lingkungan pondok pesantren maupun masyarakat luas.
Penulis: Tasyha (Kelompok 18 PMM Pondok Pesantren Al-Ikhlas Rembang)
Editor: Erika Rahmadani
0 Komentar