PASURUAN (PenaRealitas) – Suasana ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda 2, Desa Kenep, Kecamatan Beji, terasa berbeda dari biasanya pada pekan ini. Tawa riang dan sorak semangat anak-anak terdengar jelas saat mereka sibuk menggunting, menempel, dan mewarnai berbagai barang bekas. Pemandangan ini merupakan bagian dari program kerja mengajar yang diinisiasi oleh mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) YADIKA Pasuruan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kreativitas siswa.
Kegiatan yang bertajuk "Pembelajaran Kreatif" ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif di luar rutinitas akademik sehari-hari. Para mahasiswa mengajak siswa-siswi untuk melihat potensi dari benda-benda yang sering dianggap sampah. Botol-botol plastik bekas diubah menjadi tempat pensil hias, sementara kardus dan kertas koran disulap menjadi bingkai foto unik serta berbagai macam mainan sederhana.
Dengan bimbingan langsung dari para mahasiswa, para siswa terlihat antusias dan bersemangat mengikuti setiap langkah. Mereka tidak hanya belajar teknik dasar kerajinan tangan, tetapi juga didorong untuk berani menuangkan imajinasi mereka sendiri ke dalam karya yang dibuat.
Salah satu Mahasiswa ITB YADIKA Pasuruan menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menstimulasi pola pikir kreatif anak sejak dini.
"Kami ingin menunjukkan kepada adik-adik bahwa belajar itu tidak harus selalu terpaku pada buku teks. Kreativitas bisa muncul dari hal-hal sederhana di sekitar kita," ujarnya. "Dengan memanfaatkan barang bekas, kami tidak hanya mengasah imajinasi mereka, tetapi juga secara tidak langsung menanamkan pesan kepedulian terhadap lingkungan." tambahnya.Pihak sekolah menyambut baik program yang dibawa oleh para mahasiswa. Kepala MI Miftahul Huda 2 mengungkapkan rasa terima kasihnya dan mengapresiasi metode pembelajaran yang inovatif tersebut.
“Kami sangat senang dengan kehadiran mahasiswa ITB YADIKA. Program seperti ini memberikan suasana belajar yang baru dan sangat disukai anak-anak," ungkapnya. "Mereka tidak hanya belajar membuat sesuatu, tetapi juga belajar tentang kerja sama tim, kesabaran, dan rasa percaya diri saat menunjukkan hasil karya mereka."
Kegiatan ditutup dengan sesi pameran kecil di dalam kelas, di mana setiap siswa dengan bangga memajang hasil karyanya. Program ini diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi juga mampu meninggalkan jejak inspirasi bagi para siswa untuk terus berkreasi dan melihat setiap benda di sekitar mereka sebagai peluang untuk berkarya.
0 Komentar