Ticker

6/recent/ticker-posts

Kisruh Internal BEM Nusantara: Jawa Timur Layangkan Mosi Tidak Percaya ke Pimpinan Pusat

JAWA TIMUR (Pena Realitas) – Dinamika gerakan mahasiswa nasional memanas setelah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Koordinator Daerah (Korda) Jawa Timur secara resmi menyatakan mosi tidak percaya terhadap Pimpinan Pusat BEM Nusantara. Langkah ini diambil sebagai protes atas keputusan pimpinan pusat yang dinilai mengkhianati otonomi daerah dan mencederai AD/ART organisasi.

Kisruh ini bermula dari dualisme kepemimpinan yang dipicu oleh pengesahan sepihak dari pimpinan pusat. Menurut pernyataan resmi BEM Nusantara Jawa Timur, proses pemilihan Koordinator Daerah yang sah telah dilaksanakan dalam forum Temu Daerah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Forum musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan kampus se-Jawa Timur itu secara demokratis menetapkan Naufal Risky Firdaus sebagai Koordinator Daerah terpilih.

Namun, proses yang sah tersebut diganggu oleh sekelompok kecil peserta yang memilih keluar dari forum resmi. Kelompok ini kemudian menggelar pertemuan tandingan secara ilegal di sebuah vila di Kota Batu dan menunjuk M. Zainnur Abdillah sebagai koordinator versi mereka.

Puncak kekecewaan BEM Nusantara Jawa Timur terjadi ketika Pimpinan Pusat BEM Nusantara justru mengesahkan hasil forum ilegal tersebut. Keputusan ini dianggap cacat prosedur dan inkonstitusional.

“Ini adalah pengkhianatan terhadap otonomi daerah. Jika di tingkat mahasiswa saja sudah berani menginjak hukum organisasi, bagaimana nanti ketika mereka berada di panggung politik yang lebih besar?” demikian bunyi pernyataan tegas dari BEM Nusantara Jawa Timur, Kamis (4/9/2025).

Korda Jawa Timur menilai tindakan pimpinan pusat sebagai bentuk arogansi kekuasaan yang melanggar asas legalitas organisasi. Mereka menegaskan bahwa legitimasi seorang pemimpin lahir dari amanah dan dukungan daerah, bukan dari tanda tangan sepihak pimpinan pusat.

“Pusat lahir karena daerah, bukan daerah tunduk kepada pusat,” tambah pernyataan itu.

Sebagai bentuk perlawanan, BEM Nusantara Jawa Timur secara solid mengeluarkan MOSI TIDAK PERCAYA Sikap ini didukung oleh puluhan BEM kampus anggota yang tersebar di seluruh penjuru Jawa Timur, antara lain Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Islam Malang, Universitas Tribuana Tunggadewi Malang, IAINU Tuban, UNUSA, UNU Pasuruan, serta berbagai perguruan tinggi di Lumajang, Probolinggo, Bangkalan, dan wilayah lainnya.

Dalam pernyataan sikapnya, BEM Nusantara Jawa Timur menegaskan dua poin utama:

1.  Menolak dan tidak mengakui keputusan Pimpinan Pusat BEM Nusantara terkait penetapan Koordinator Daerah Jawa Timur dari forum ilegal.

2.  Mengajak seluruh Korda BEM Nusantara di Indonesia untuk solid melawan intervensi sepihak, karena ancaman yang terjadi di Jawa Timur bisa menimpa daerah lain di kemudian hari.

Gerakan ini ditutup dengan sebuah pesan tajam yang mengkritik ambisi pribadi dalam organisasi. “BEM Nusantara bukan panggung ambisi pribadi. Jika pusat memilih jalan manipulasi, maka kami memilih jalan perlawanan. Karena sejarah membuktikan: setiap kekuasaan yang dibangun tanpa legitimasi, akan runtuh tanpa kehormatan.”


Penulis : bemnusjatim
Editor   : Rahma N.

Posting Komentar

0 Komentar