PASURUAN, PENA REALITAS – Ribuan santri Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah (Ponpes Dalwa) dan puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Pasuruan Raya menyatukan suara dan hati dalam sebuah munajat kebangsaan. Merespons dinamika sosial politik yang menghangat, mereka menggelar doa bersama untuk kedamaian dan ketenangan Indonesia di Masjid Ponpes Dalwa, Kabupaten Pasuruan, pada Minggu malam (7/9/2025).
Lantunan zikir dan selawat menggema khidmat saat para mahasiswa yang mengenakan jas almamater dari berbagai kampus berbaur dengan para santri. Mereka larut dalam doa, secara khusus memohon agar Indonesia, dan Pasuruan Raya pada khususnya, senantiasa dilindungi dari potensi perpecahan, konflik, dan segala bentuk instabilitas yang mengancam keutuhan bangsa.
M. Ubaidillah Abdi, Koordinator Aliansi BEM Pasuruan Raya, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar batin dari gerakan mahasiswa.
"Sebagai mahasiswa, ikhtiar kita tidak hanya melalui kajian kritis dan aksi di jalanan, tetapi juga melalui ketukan pintu langit. Ini adalah cara kami, para pemuda Pasuruan, untuk ikut andil dalam menyejukkan suasana," ujar Ubai.
Menurutnya, mahasiswa dan santri merasa terpanggil untuk mendoakan para pemimpin bangsa agar diberikan kearifan dalam mengambil kebijakan, serta mendoakan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan.
Senada dengan itu, Presiden Mahasiswa UII DALWA, Silo Andiko, menegaskan bahwa acara ini adalah simbol nyata persatuan di kalangan pemuda Pasuruan.
"Malam ini kami tanggalkan sementara warna almamater kami masing-masing. Kami di sini sebagai satu kesatuan, sebagai anak bangsa yang sama-sama resah dan sama-sama berharap akan kedamaian untuk negeri ini," ungkapnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara BEM UII DALWA, ribuan santri, dengan aliansi lintas kampus menunjukkan bahwa pemuda bisa bersatu dalam satu barisan ketika menyangkut kepentingan yang lebih besar.
Acara yang dimulai selepas sholat Maghrib ini menjadi penegasan bahwa gerakan moral di Pasuruan memiliki dua pilar kekuatan: intelektualitas kritis dari para mahasiswa dan spiritualitas mendalam dari para santri. Gerakan spiritual ini diharapkan dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi berbagai ikhtiar kebangsaan yang akan terus disuarakan dari Pasuruan.
0 Komentar