Surabaya, (Pena realitas) – Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pemilik sepeda motor di wilayah Surabaya mengeluhkan motor mereka yang tiba-tiba bermasalah setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Doc.istimewa
Keluhan ini mulai ramai sejak empat hari terakhir. Sejumlah bengkel di Surabaya bahkan mengaku kebanjiran sepeda motor yang mengalami gejala brebet, tenaga menurun, hingga mesin sulit distarter, terutama pada motor matic berteknologi injeksi.
Salah satu mekanik bengkel di Surabaya, Firman, mengatakan peningkatan jumlah motor dengan keluhan serupa sangat signifikan.
“Empat hari terakhir ini banyak motor matic injeksi datang dengan keluhan sama. Semua mengaku baru isi Pertalite. Bau BBM-nya juga aneh, seperti bau pepaya busuk, dan warnanya sedikit berbeda,” ujarnya.
Firman menambahkan, dalam kondisi normal bengkel hanya menerima satu hingga dua motor per hari, namun sejak Jumat lalu, jumlahnya meningkat menjadi 10 hingga 17 motor per hari.
Untuk memperbaikinya, mekanik biasanya mengganti busi dan membersihkan throttle body, namun banyak pengguna tetap kecewa karena motor mereka tiba-tiba bermasalah setelah mengisi BBM resmi dari SPBU Pertamina.
Salah satu pengguna motor, Faris (31), mengaku motornya langsung brebet sesaat setelah keluar dari SPBU.
“Saya isi Pertalite di SPBU resmi. Begitu jalan, motor langsung brebet dan tenaganya hilang. Akhirnya saya bawa ke bengkel,” tuturnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Wawan, pengguna motor matic lainnya.
“Tadinya motor lancar, tapi setelah isi Pertalite malah jadi tidak stabil dan brebet,” katanya.
Fenomena ini ternyata tidak hanya terjadi di Surabaya, tetapi juga merambah ke sejumlah daerah lain seperti Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Sidoarjo.
Di beberapa wilayah tersebut, mekanik mengaku menerima puluhan unit motor per hari dengan gejala serupa.
Salah satu mekanik di Bojonegoro, Sulis, mengatakan:
“Rata-rata motor yang datang brebet dan susah hidup. Setelah dicek, businya cepat hitam dan kotor, tanda pembakaran tidak sempurna.”
Menanggapi hal ini, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, memastikan bahwa seluruh proses distribusi BBM Pertamina, termasuk Pertalite, telah dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Namun, pihaknya mengaku akan tetap melakukan uji laboratorium terhadap sampel produk Pertalite dari sejumlah SPBU yang dilaporkan bermasalah.
“Sampel sudah kami ambil dari beberapa SPBU yang ramai diperbincangkan di media sosial untuk diuji di laboratorium. Kami juga mengimbau masyarakat yang mengalami masalah agar melapor ke Call Center 135 agar data bisa kami tindaklanjuti secara resmi,” jelas Ahad.
Sementara itu, Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM) Jawa Timur meminta pemerintah dan pihak Pertamina untuk bertanggung jawab penuh atas persoalan ini serta segera mengusut tuntas penyebab munculnya BBM bermasalah tersebut.
“Rakyat tidak boleh dirugikan karena membeli produk resmi dari Pertamina. Pemerintah harus hadir dan memastikan masalah ini diselesaikan secara transparan,” tegas perwakilan FABEM Jatim.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada hasil resmi dari uji laboratorium yang dilakukan Pertamina. Warga diimbau tetap waspada dan segera melapor jika menemukan masalah serupa setelah mengisi BBM di SPBU.
Penulis: Rahmat nashrullah s.
Editor : Erika Rahmadani

0 Komentar