Ticker

6/recent/ticker-posts

Gelar Diskusi Kritis, BEM Pasuruan Raya Pertanyakan Kemerdekaan Substantif Bangsa

Pasuruan (Pena realitas) – Dua hari setelah perayaan seremonial HUT Kemerdekaan RI ke-80, puluhan aktivis mahasiswa dari berbagai kampus di Pasuruan Raya berkumpul di Taman Sekargadung, Kota Pasuruan, Senin (19/8/2025). Mereka tidak lagi membawa bendera untuk pawai, melainkan membawa kegelisahan dan pertanyaan fundamental dalam sebuah diskusi publik bertema "Mendalami Esensi Kemerdekaan: 'Apakah Indonesia Benar-Benar Merdeka?".

Doc.saatkegiatanberlangsung

Acara yang diinisiasi oleh Divisi Advokasi dan Gerakan Aliansi BEM Pasuruan Raya ini sengaja digelar untuk menjadi ruang refleksi kritis bagi kaum intelektual muda. Dimulai dengan Orasi kemudian beralih ke forum diskusi yang tajam dan interaktif dan diakhiri dengan sesi do'a bersama untuk para pahlawan bangsa.


Koordinator Aliansi BEM Pasuruan Raya, dalam orasinya, membuka diskusi dengan pernyataan yang tajam.

"Pekik 'Merdeka' pada hari ini bukanlah sekadar gema seremonial untuk mengenang masa lalu. Ia adalah sebuah manifesto perjuangan dan panggilan untuk melakukan refleksi kritis terhadap kondisi riil bangsa Indonesia saat ini," tegasnya.


Doc.orasikoordinatoraliansibempasuruanraya

Pernyataan ini menjadi pemantik diskusi yang membedah berbagai persoalan bangsa. Para perwakilan mahasiswa yang hadir silih berganti menyuarakan pandangan mereka, mulai dari isu ketimpangan ekonomi, penegakan hukum yang tebang pilih, hingga kualitas demokrasi yang dinilai masih jauh dari cita-cita para pendiri bangsa.


Divisi Advokasi dan Gerakan Aliansi BEM Pasuruan Raya kemudian memperjelas tujuan acara tersebut.

"Perayaan itu penting, tapi refleksi jauh lebih penting. Tugas kami di Divisi Advokasi dan Gerakan adalah untuk terus mempertanyakan dan menggugat. Apakah kemerdekaan sudah dirasakan oleh petani yang lahannya dirampas? Oleh buruh yang upahnya tak layak? Oleh mereka yang suaranya dibungkam? Jika belum, maka perjuangan kita masih sangat panjang," ujarnya.

Suasana di Taman Sekargadung sore itu terasa begitu hidup dengan adu gagasan dan analisis dari para peserta. Mereka sepakat bahwa sebagai generasi penerus, mahasiswa tidak boleh terbuai dalam euforia seremonial, melainkan harus menjadi garda terdepan dalam mengawal dan menagih janji-janji kemerdekaan yang sesungguhnya.


Kegiatan ini ditutup dengan konsolidasi dan pembacaan poin-poin refleksi, sebagai penanda bahwa diskusi ini bukan akhir, melainkan titik awal bagi gerakan advokasi Aliansi BEM Pasuruan Raya ke depan untuk menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan kemerdekaan yang seutuhnya bagi seluruh rakyat Indonesia.


Penulis : Waisul Quroni
Editor : Anay

Posting Komentar

0 Komentar